Yogyakarta – Tim Kuliah Kerja Nyata Bersama Nusantara (KKN-BN) Internasional AB.83.325 dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) telah sukses melaksanakan program pengabdian masyarakat di Dusun Tanjungtirto, Kalitirto, Berbah, Sleman, mulai tanggal 16 September hingga 13 Oktober 2025. Kelompok yang terdiri dari lima mahasiswa UPNVY, dibimbing oleh Bapak Peter Pratistha Utama, S.T., M.Eng., ini fokus pada penerapan Design Thinking untuk menjawab tantangan nyata di masyarakat dan mengembangkan potensi desa secara berkelanjutan. KKN ini juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Learning Express (LeX) 2025, sebuah kolaborasi strategis antara mahasiswa UPNVY dan Singapore Polytechnic yang bertujuan memperkuat kerja sama lintas budaya dan menghasilkan inovasi sosial.
Fokus utama tim KKN-BN Internasional AB.83.325 adalah tema Sustainable Agriculture di Dusun Kali Pentung. Berdasarkan observasi dan studi empati (empathy study) yang dilakukan, ditemukan bahwa sebagian besar warga menggantungkan hidup pada peternakan, namun menghadapi masalah krusial dalam pengelolaan limbah kotoran ternak yang masih konvensional. Proses pembuatan pupuk organik yang memakan waktu lama, ukuran pupuk yang tidak seragam, serta kesulitan dalam penyediaan pakan ternak yang stabil menjadi masalah utama yang diidentifikasi. Temuan ini kemudian dirumuskan menjadi pernyataan masalah utama: "bagaimana membantu peternak mengolah limbah ternak menjadi pupuk organik yang lebih efisien dan seragam secara ukuran".
Menanggapi permasalahan tersebut, tim melaksanakan tahapan ideation dan prototyping untuk menciptakan solusi aplikatif. Setelah melalui proses brainstorming dan diskusi intensif dengan fasilitator, tim sepakat untuk mengembangkan inovasi berupa alat bernama Manure Crusher. Alat penghancur pupuk ini dirancang menggunakan bahan-bahan sederhana dan mudah ditemukan—seperti kayu, besi, dan kawat saringan—dengan tujuan menciptakan alat yang murah, mudah dirakit, dan dapat digunakan peternak tanpa keterampilan teknis tinggi, sehingga dapat meningkatkan efisiensi produksi pupuk. Dalam proses ini, mahasiswa Singapore Polytechnic fokus pada desain teknis, sementara mahasiswa UPNVY berfokus pada fungsi mekanis dan penyesuaian bahan lokal, menegaskan peran penting kolaborasi lintas budaya.
Keberhasilan program KKN-BN Internasional AB.83.325 dan Learning Express 2025 ini menunjukkan komitmen UPNVY dalam mengaplikasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang pengabdian kepada masyarakat, melalui kolaborasi internasional dan penerapan Design Thinking. Kegiatan ini tidak hanya menghasilkan inovasi teknologi sederhana seperti Manure Crusher, tetapi juga menumbuhkan rasa empati dan kesadaran akan pentingnya pengembangan berkelanjutan berbasis potensi lokal di kalangan mahasiswa. Diharapkan inovasi ini dapat memberikan dampak nyata bagi peternak di Dusun Kali Pentung dan menjadi model pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.